Rumput menyembul diantara gundukan kecil
helai layu bunga kamboja menghiasinya
sepasang kayu jati masih tampak kokoh
di bawah rindangnya pohon Kepuh
dan sekali lagi...
air mata menetes tanpa henti
tak dapat terbendung lara hati
meski tangan terus saja mengusap mata
tetap tak kuasa menahan pedih rasa
teringat janji yang tak lunas
teringat kata manis yang dulu terucap
teringat ketus kalimat dari mulut
teringat diri yang masih saja ingusan
rindu aku akan usap tanganmu
pun lembut tamparanmu di badan
tegas suaramu masih terngiang
dan keras tatapan saat ku alpa
tunggulah sebentar lagi ayah
anakmu masih terus berjalan
dalam maktub yang tak terbaca
pada jalan yang tak rata
hingga kelak
tangis ini
air mata ini
menjadi tangis dan air mata
bahagia
untukmu...
Pada pusaramu...
Ayah.
Pati, 28 Okt 2009.
Jumat, 30 Oktober 2009
Rabu, 15 April 2009
Pemerintah yang Mana??
Beberapa waktu yang lalu kita dikejutkan oleh kabar duka mengenai seorang saudara kita yang dikabarkan meninggal dengan tragis dengan cara bunuh diri setelah melukai profesor pembimbingnya. David Widjaya, seorang mahasiswa di NTU Singapura adalah seorang jenius yang pernah menjuarai olimpiade matematika, dalam artian bahwa dia adalah salah satu mutiara bangsa yang dapat kita andalkan untuk menjadi tulang punggung negara kita di masa depan.
Namun pihak keluarga David didukung oleh tim verifikasi yang diketuai oleh Iwan piliang mencurigai adanya kejanggalan dalam kasus tersebut. segala arsip penelitian david tidak diketemukan jejaknya, dan pihak singapura terkesan menutup-nutupi usaha pengungkapan kasus ini. sementara itu, dimana pihak-pihak yang menamakan diri mereka pemerintah negara Indonesia?!
Lamban. itu hal yang dapat kita tangkap dari sikap kooperatif pemerintah dalam menyikapi kasus tersebut, atau mereka sedang sibuk menghitung suara hasil Pemilu yang invalid kemarin??.
Muncul sebuah pertanyaan besar yang cukup menohok jantung, seperti inikah sikap pemerintah yang menganut falsafah agung Pancasila dan UUD 1945 dalam melindungi setiap warga negaranya??
Kalau almarhum David Widjaya yang seorang jenius saja diperlakukan seperti ini, bagaimana perlakuan pemerintah kepada kita-kita yang berlabel hanya sebagai orang awam alias rakyat biasa??
Ayolah bung...yang jadi pemerintah jangan hanya merintah2 doang, tapi juga perhatiin kita yang biasanya diperintah. dan yang sering tebar pesona di layar kaca ngehabisin duit berjuta-juta buat kampanye politik, sisihkan sebagian perhatian buat kami yang kalian mintai dukungan meski setelah itu dikibuli lagi. hati-hati....jumlah golput makin banyak loo, jangan sampai mulut orator yang sampai berbusa-busa dianggap sama halnya dengan busa di kali Ciliwung yang baunya lebih hebat dari TPA Bantar Gebang.
anyway, turut berduka cita bagi keluarga alm David, tetap tabah dan semangat dalam perjuangan mengungkap kebenaran.
MERDEKA!!!
Namun pihak keluarga David didukung oleh tim verifikasi yang diketuai oleh Iwan piliang mencurigai adanya kejanggalan dalam kasus tersebut. segala arsip penelitian david tidak diketemukan jejaknya, dan pihak singapura terkesan menutup-nutupi usaha pengungkapan kasus ini. sementara itu, dimana pihak-pihak yang menamakan diri mereka pemerintah negara Indonesia?!
Lamban. itu hal yang dapat kita tangkap dari sikap kooperatif pemerintah dalam menyikapi kasus tersebut, atau mereka sedang sibuk menghitung suara hasil Pemilu yang invalid kemarin??.
Muncul sebuah pertanyaan besar yang cukup menohok jantung, seperti inikah sikap pemerintah yang menganut falsafah agung Pancasila dan UUD 1945 dalam melindungi setiap warga negaranya??
Kalau almarhum David Widjaya yang seorang jenius saja diperlakukan seperti ini, bagaimana perlakuan pemerintah kepada kita-kita yang berlabel hanya sebagai orang awam alias rakyat biasa??
Ayolah bung...yang jadi pemerintah jangan hanya merintah2 doang, tapi juga perhatiin kita yang biasanya diperintah. dan yang sering tebar pesona di layar kaca ngehabisin duit berjuta-juta buat kampanye politik, sisihkan sebagian perhatian buat kami yang kalian mintai dukungan meski setelah itu dikibuli lagi. hati-hati....jumlah golput makin banyak loo, jangan sampai mulut orator yang sampai berbusa-busa dianggap sama halnya dengan busa di kali Ciliwung yang baunya lebih hebat dari TPA Bantar Gebang.
anyway, turut berduka cita bagi keluarga alm David, tetap tabah dan semangat dalam perjuangan mengungkap kebenaran.
MERDEKA!!!
Jumat, 10 April 2009
Pemilu...Gimana endingnya...???
Contreng...contreng....dan contreng.
hari kamis tanggal 9 april kemarin banyak orang yang mengantri di TPS-TPS dekat kediaman mereka masing-masing. untuk memberikan suara mereka dan berpartisipasi dalam proses demokrasi untuk memilih orang-orang yang akan mewakili masyarakat dalam dewan perwakilan rakyat di senayan.
banyak pilihan akibat semaikn banyaknya partai yang secara otomatis membuat jumlah calon anggota dewan yang harus dipilih pun semakin banyak pula.dengan segala janji dan kontrak politik yang para anggota dewan terhormat itu tawarkan di belakang hari, akan ditentukan selama lebih kurang 12 hari di depan.
well...
milih maupun gak milih, kita semua harus tetap bertanggung jawab terhadap konsekuensi pilihan dalam menggunakan hak kita. bagi yang sudah milih sudah seharusnya mengawal person yang mereka dukung untuk menjadi wakil mereka hingga lima tahun mendatang, agar segala tindak tanduknya terjaga dan aspirasi rakyat dapat tersalurkan dengan baik. yang nggak nyontreng alias golput...jangan terus lepas tangan kalau terjadi hal yang tak kita semua inginkan di masa depan akibat keputusan kita saat ini. bagaimanapun juga, kita lahir di indonesia, hidup di indonesia. suka tidak suka untuk indonesialah kita harus berjuang bersama....
Inilah satu kenyataan yang tidak dapat kita sangkal. Merah darahku Putih Tulangku, Indonesia negeriku.
MERDEKA........
hari kamis tanggal 9 april kemarin banyak orang yang mengantri di TPS-TPS dekat kediaman mereka masing-masing. untuk memberikan suara mereka dan berpartisipasi dalam proses demokrasi untuk memilih orang-orang yang akan mewakili masyarakat dalam dewan perwakilan rakyat di senayan.
banyak pilihan akibat semaikn banyaknya partai yang secara otomatis membuat jumlah calon anggota dewan yang harus dipilih pun semakin banyak pula.dengan segala janji dan kontrak politik yang para anggota dewan terhormat itu tawarkan di belakang hari, akan ditentukan selama lebih kurang 12 hari di depan.
well...
milih maupun gak milih, kita semua harus tetap bertanggung jawab terhadap konsekuensi pilihan dalam menggunakan hak kita. bagi yang sudah milih sudah seharusnya mengawal person yang mereka dukung untuk menjadi wakil mereka hingga lima tahun mendatang, agar segala tindak tanduknya terjaga dan aspirasi rakyat dapat tersalurkan dengan baik. yang nggak nyontreng alias golput...jangan terus lepas tangan kalau terjadi hal yang tak kita semua inginkan di masa depan akibat keputusan kita saat ini. bagaimanapun juga, kita lahir di indonesia, hidup di indonesia. suka tidak suka untuk indonesialah kita harus berjuang bersama....
Inilah satu kenyataan yang tidak dapat kita sangkal. Merah darahku Putih Tulangku, Indonesia negeriku.
MERDEKA........
Langganan:
Postingan (Atom)